Tentunya
kita sudah tahu bahwa HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) selalu jatuh pada
tanggal 2 Mei, bahkan kita selalu memperingatinya dengan Upacara bendera sejak
kita ada di bangku TK. Tetapi mengapa selalu tanggal 2 Mei, bukan tanggal lain
? Tahukan kamu jawabannya ? Berikut ulasanya….
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
memang identik dengan sosok Bapak Pendidikan Nasional, yaitu Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar
Dewantara sangat besar pengabdiannya dalam memajukan bangsa Indonesia di bidang
pendidikan.
Ki
Hadjar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Selain aktif di bidang
pendidikan, beliau juga aktif dalam bidang sosial dan politik. Beliau aktif
dalam organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan Indische Partij pada tahun
1912. Sebuah momen yang kita kenal menjadi Kebangkitan Nasional, dirayakan
setiap 20 Mei.
Ki Hadjar Dewantara merupakan
seorang penulis handal pada jamannya. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif,
tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi
pembacanya. Banyak karya beliau yang saat ini menjadi landasan rakyat Indonesia
dalam mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat-kalimat filosofis seperti ING
NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi
teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan). Ada sebuah
tulisan beliau yang bertujuan untuk mengkritik perayaan seratus tahun bebasnya
Negeri Belanda dari penjajahan Perancis pada bulan November 1913, dan dirayakan
di tanah jajahan Indonesia dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk
membiayai pesta perayaan tersebut. Judul tulisannya adalah Als Ik Eens
Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan petikannya sebagai
berikut:
"Sekiranya aku seorang Belanda,
aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita
sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan
saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan
sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu
saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya.
Ayo teruskan penghinaan lahir dan
batin itu! "Kalau aku seorang Belanda" Apa yang menyinggung
perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa
inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada
kepentingannya sedikitpun".
Akibat
tulisan tersebut beliau dibuang tanpa proses pengadilan ke Pulau Bangka oleh
Gubernur Jendral Idenburg, namun atas tulisan Douwes Dekker dan Cipto
Mangoenkoesoemo yang membela nya, hukuman tersebut berganti menjadi dibuang ke
negeri Belanda. Dan setelah kembali ke Tanah Air, beliau mendirikan sebuah
perguruan yang bercorak nasional bernama Nationaal Onderwijs Instituut
Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Dari sinilah lahir
konsep pendidikan nasional, hingga Indonesia merdeka Ki Hadjar Dewantara pun
menjadi Menteri Pendidikan dan meninggal pada 28 April 1959 di Yogyakarta.
Begitu
besarnya perjuangan seorang Ki Hadjar Dewantara untuk pendidikan Nasioanal.
Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya di bidang pendidikan, maka tanggal 2 Mei
yang merupakan tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara diabadikan sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Pada tahun 1959, Pemerintah menetapkan bahwa setiap
tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Pada tanggal 2
Mei 2012 lalu kita juga sudah mengadakan Upacara Bendera, dan upacara berjalan
dengan lancar. Masi ingatkah kamu sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Bapak Muhammad Nuh yang dibacakan oleh Pembina Upacara pada saat
itu ? Berikut inti sambutan itu :
Beliau
mengucapan terima kasih dan penghargaan setinggi–tingginya kepada seluruh insan
pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan
pemangku kepentingan lainnya atas ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang
diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan. Selain itu, beliau
menyampaikan bahwa tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2012 ini adalah
Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema tersebut sejalan dengan hakikat
pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki
Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati sebagai Hari Pendidikan
Nasional. Beliau juga menyampaikan, untuk mempersiapkan generasi emas tersebut,
telah disiapkan kebijakan yang sistematis, yang memungkinkan terjadinya
mobilitas vertikal secara masif.
Peringatan
Hardiknas ini jadikanlah sebuah perenungan bagi kita. Semoga dengan
memperingati Hardiknas, kita dapat memaknainya sebagai usaha bangsa Indonesia
dalam melakukan yang terbaik untuk pendidikan nasional, dan dapat membangun
semangat kita untuk meraih prestasi!
( Dengan perubahan seperlunya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar