Senin, 15 Agustus 2011

Walk With God

Setiap orang pasti memunyai masa lalu, baik berkesan maupun menyakitkan. Seringkali manusia merasa sedih dan tidak memunyai harapan, apabila ia teringat akan masa lalunya, khususnya masa lalu yang sama sekali tidak menyenangkan. Nah, sebenarnya perlu tidak sih mengingat masa lalu? Seseorang pasti akan begitu menggebu-gebu, apabila ia diminta menceritakan masa lalunya yang menyenangkan. Namun, seseorang akan menjadi sangat sensitif, apabila ia harus menceritakan masa lalu yang tidak mengenakkan. Masa lalu merupakan salah satu hal penting yang mengantarkan kita pada keberhasilan sekarang ini, meskipun itu masa lalu yang kurang baik. Meski masa lalu memunyai andil untuk menjadikan kita lebih baik dari yang dulu, tetapi jangan sampai kita terlalu lama membiarkan pikiran kita berjalan-jalan pada masa itu. Tidak menjadi soal apabila kita terkenang pada masa lalu yang menyenangkan, tetapi akan menjadi masalah apabila kita terlanjur terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan dan kita sulit keluar. Mengapa demikian?
Saat seseorang mengenang masa lalunya yang kurang menyenangkan, maka seluruh energi, pikiran, bahkan hati, akan terfokus dan terkuras untuk menanggapi respon masa lalu tersebut. Tak jarang hal ini akan menguras habis energi kita untuk beberapa hal yang tidak baik, yaitu:
1. Kita akan kembali merasakan kesedihan, kekecewaan, kepahitan, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya. Kehilangan sukacita.
2. Perasaan ingin membalas perbuatan orang lain, tumbuh kembali
3. Susah untuk maju atau memandang masa depan dengan pikiran positif
4. Tidak memunyai semangat karena hidupnya selalu dikendalikan dengan masa lalu yang pernah dialami.
5. Kita akan merasa marah, jengkel, dan pasti akan menyesali perbuatan sendiri. Biasanya akan memunculkan pertanyaan semacam ini, "Harusnya aku dulu tidak melakukan itu!" "Seharusnya aku bisa mengendalikan diri", dll.

Mengingat masa lalu yang kurang menyenangkan akan membuat seseorang tidak bisa maju. Baik dalam pelayanan, persekutuan, gereja, pekerjaan, dan terutama akan memengaruhi kehidupan pribadi seseorang. Lalu bagaimanakah memperlakukan masa lalu, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan? Pergunakanlah masa lalu sebagai salah satu alat refleksi perkembangan kehidupanmu hingga sekarang ini. Ketika kita diijinkan mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan dalam hidup kita, bukan berarti Tuhan tidak memperhatikan kita. Setiap waktu, setiap peristiwa yang kita alami adalah proses yang akan membawa kita pada rencana-Nya. Ingat, bahwa rencana Tuhan tidak ada yang gagal. Sekalipun peristiwa yang terjadi tidak menyenangkan, namun semua itu adalah bagian dari keindahan rencana Tuhan yang akan dinyatakan pada kita. Pandanglah masa lalu secara positif, tanpa mengalami masa lalu, kita tidak akan bisa menikmati hidup sekarang ini.

Jika kita bisa bersyukur atas setiap peristiwa yang dialami, pasti hidup ini akan lebih mudah untuk dijalani. Terlebih lagi apabila kita sadar bahwa setiap peristiwa merupakan proses untuk menuju ke rencana-Nya yang indah. Segala sesuatu terjadi karena Tuhan yang mengijinkan, dan Ia tidak akan meninggalkan. Sekalipun itu pencobaan, tentulah tidak akan melebihi kekuatan kita. Nah, jangan pernah putus asa, jangan menyesali masa lalu, bersyukurlah dalam segala hal karena Kristus mengasihi kita. Memang, jika kita berjalan bersama Tuhan, yang sangat sulit akan terasa sangat mudah untuk dijalani. Tuhan memberkati.

Sumber Artikel : http://gema.sabda.org/walk_god

Tidak ada komentar:

Posting Komentar